Bandung, - Dipimpin Dandim 1402/ Polman Letkol Czi Masni Etha Yanurianedhi, M.Tr. (Han), Selaku Koordinator, Tim santri sulbar ikuti pembukaan Liga Santri Piala Kasad yang dirangkaikan dengan HUT TNI Ke-77 di Stadion Siliwangi Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/10/2022).
Baca juga:
Kasad: Jangan Ragu Bertindak Tegas
|
Dikatakan Dandim, Liga Santri ini diikuti oleh tim sepak bola santri dari berbagai wilayah di Tanah Air, Untuk Kodam XIV Hasanuddin ada 3 Tim diantaranya Sulbar, Sulsel dan Sultra.
Lanjut dijelaskan Letkol Czi Masni Etha, Pembukaan Liga Santri di Stadion Siliwangi oleh Bapak Kasad hari ini merupakan pembukaan babak 40 besar Nasional yang diwakili oleh kesebelasan santri tiap provinsi di Indonesia.
Untuk Tim kita Sulbar ada di grup F dan dijadwalkan bertanding pada hari jum'at tanggal 7 oktober yang semula bertanding tanggal 5 oktober karena ada perubahan jadwal berkaitan kejadian di stadion kanjuruhan malang 1 Oktober lalu sehingga masih dalam suasana bela sungkawa.
Pada pembukaan hari ini, Bapak Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin doa untuk para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan saat pembukaan Liga Santri di Stadion Siliwangi.
Dalam sambutannya, Bapak Kasad menyampaikan turut bersimpati dan berduka atas tragedi yang merenggut nyawa seratusan orang tersebut.
Bapak Kasad juga berharap tidak ada lagi tragedi serupa yang menimpa persepakbolaan Indonesia.
"Mari kita hening sejenak menyatukan doa dan mengirimkan Al Fatihah untuk para korban dan keluarga yang tertimpa musibah, " kata Kasad saat menyampaikan sambutannya.
Kasad juga meminta seluruh pihak untuk tidak saling menyalahkan dengan adanya tragedi tersebut demi menjaga persatuan dan persaudaraan. Peristiwa itu, menurutnya merupakan momentum Indonesia untuk bangkit dan membangun persepakbolaan yang lebih baik.
Dari kompetisi Liga Santri ini, Kasad berharap bibit-bibit pesepak bola profesional bisa muncul.
Kasad juga mengucapkan selamat kepada seluruh tim yang kini sudah bisa menginjak babak 40 besar Liga Santri.
"Karena sudah terbukti dari pemain nasional mewarnai sepak bola Indonesia merupakan hasil binaan lingkungan santri, seperti Evan Dimas, Asnawi Mangkualam, dan Nadeo Arga Winata, " katanya. (Zik)